Panduan Ibadah Umroh

Apa yang dimaksud dengan Umroh atau Umrah ? Umrah atau disebut juga Umroh adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.

Pada istilah teknis syari’ah, Umroh berarti melaksanakan tawaf di Ka’bah dan sa’i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.

Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.

Dalam menjalankan setiap ibadah, pasti ada tata caranya. Begitu juga bila anda ingin melaksanakan ibadah umroh (umroh). Berikut kami lengkapi panduan tata cara ibadah umroh atau umrah yang biasanya disebut sebagai Manasik Umroh (tata cara Manasik Umroh).

Manasik Umroh

Dalam pelaksanaan ibadah umroh ada 2 istilah penting yang harus kita perhatikan, yaitu Rukun Umroh dan Wajib Umroh:

1. Rukun Umroh

Rukun umroh adalah pokok kegiatan ibadah umroh yang benar-benar harus kita kerjakan, apabila salah satu dari rukun umrah ini tidak dikerjakan maka ibadah umrohnya tidak sah.

Rukun umroh ini ada 4 yaitu:

  1. a) Ihram Umroh;
  2. b) Tawaf;
  3. c) Sa’i;
  4. d) Tahallul.

2. Wajib Umroh

a) Berihram di Miqot

Miqot disini maksudnya adalah tempat untuk memulai niat ihram, dimana pelaksanaan niat ihram umroh ini harus dilaksanakan di miqot yang kita lewati, apabila kita melewatinya tanpa berihram maka umrohnya tetap sah tetapi wajib membayar dam dengan menyembelih seekor kambing di Mekah.

1. Ihram

Tempat Pelaksanaan : Masjid Bir Ali
Miqot: Yalam-lam, Dzul Khulaifah (Bir Ali), Zuhfah, Dzul Irqi, Qornulmanajil.

Sunat-Sunat Ihram

  • Sebelum ihram rapikan kuku, rambut, jenggot, kumis, bulu ketiak dan bulu lainnya. Kemudian mandi (membasahi badan dari kepala sampai kaki), menyela-nyela jari tangan dan kaki, kemudian berwudhu.
  • Selanjutnya mengenakan pakaian ihram. Bagi pria yang satu disebut Rida (kain bagian atas) dan Izzar (kain bagian bawah).
  • Pakaian ihram untuk wanita sama halnya dengan pakaian ketika shalat. Yaitu jilbab yang harus menutupi seluruh rambut (rambut tidak boleh terlihat). Baju harus menutupi dada. Tidak boleh memakai pakaian tipis hingga terlihat rambut atau kulit, selain telapak muka dan telapak tangan. Kaki memakai kaos kaki/stoking.
  • Sebelum niat boleh memakai wewangian, body lotion, parfum dan lainnya. Namun tidak boleh dilakukan sesudah niat.
  • Bila shalat wajib didirikan, kerjakan shalat sunat ihram setelahnya, atau boleh menjadikan shalat wajib itu penganti salat sunat ihram.

Perhatian

  • Shalat sunnat ini tidak diniatkan untuk ihram, tapi berniat mengerjakan shalat sunnat yang disebabkan satu sebab. Misalnya shalat dhuha, shalat hajat, tahiyatul masjid dll.
  • Yang berangkat dari Madinah sebaiknya mengerjakan semua sunah ihram di hotel.
  • Setelah berpakaian ihram, shalat sunat dan niat dilakukan di Miqat Bir Ali.

Apabila Anda telah sampai di miqat , maka mandilah dan pakaian wangi wangian jika hal tersebut memungkinkan.Kemudian kenakanlah pakaian ihram sarung dan selendang lebih utama berwarna putih.Bagi wanita boleh menggunakan gamis.Setelah itu berniat ihram

Niat untuk umrah antara lain:

Labbaika Allâhuma Umratan
“Aku taati panggilan-Mu untuk melakukan umrah”
Setelah niat tidak boleh melanggar larangan ihram. Tidak boleh berkata buruk, mengunjing, bertengkar, berdebat yang tidak bermanfaat dan larangan lainnya untuk menjaga kesempurnaan umrah.

Banyaklah membaca talbiyah:

Labaîk allâhumma labaîk, labaîk lâ syarîka laka labaîk, innal hamda wan ni’mata laka wal mulku, lâ syarîka laka
“Aku penuhi seruan-Mu Ya Allah, aku penuhi seruan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan seluruh kerajaan milik-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Setelah berulang kali membaca talbiyah diselingi shalawat:
Wa shallallahu ala muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallam
“Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan atas junjungan nabi kita Muhammad beserta keluarga dan para pengikutnya.”

Kemudian bacalah doa yang disukai, misalnya doa:
Allâhumma inna nas-aluka ridhâka wal jannah wa naûdzubika min sakhatika wannâr.
Ya Allah kami meminta ridha-Mu dan surgaMu. Kami berlindung dari kemarahan dan api neraka.”

Perbanyaklah membaca talbiyah dengan suara keras sedangkan bagi wanita hendaknya mengucapkan dengan suara pelan.

2. Thawaf

Tempat Pelaksanaan : Masjid al-Haram

Apabila sudah sampai di Mekkah maka lakukan Thawaf di Ka’bah sebanyak tujuh putaran.Mulai dari Hajar Aswad sambil bertakbir dan selesai di Hajar Aswad.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbanâ âtinâ fiddunyâ hasanah wa fil âkhirati hasanah wa qinâ adzabannâr
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan selamatkan kami dari api neraka.”

– Shalat di Maqam Ibrahim
Selesai tawaf kemudian menuju maqam Ibrahim sambil membaca:
Wattakidzû min maqâmi ibrâhîma mushollâ
Dan Jadikanlah sebagian dari Maqam Ibrahim tempat salat.”
Kemudian shalat sunnat dua raka’at dibalakang Maqam Ibrahim atau bisa dimana saja. Rakaat pertama membaca Fatihah dan alKafirun, rakaat kedua membaca fatihah dan al-Ikhlas (atau boleh surat-surat lainnya yang dihapal). Sesudah shalat bacalah/berdoa ambil yang sejajar dengan multazam(jika memungkinkan) sambil berdoa menurut keinginan anda.

Perhatian

  • Tidak disunahkan mengusap, mencium atau menempelkan benda untuk mengambil berkah karena hal ini tidak diajarkan Nabi saw.
  • Mencium Hajar Aswad adalah sunah sedangkan menghormati sesama Muslim wajib hukumnya, maka jangan mengejar pahala sunah namun berakibat dosa.
  • Jangan paksakan mencium Hajar Aswad bila keadaan penuh sesak. Bila keadaan penuh sesak dan tidak memungkinkan raml, berjalan biasa atau tetap raml semampunya.
  • Jangan paksakan shalat yang berhadapan langsung dengan maqam Ibrahim bila penuh sesak, carilah tempat kosong. Kemudian Istilam (bila memungkinkan) ke arah Hajar Aswad sambil berdoa di Multazam (bila memungkinkan) atau cukup berdoa di tempat anda berada.
  • Maqam Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim, maka hindari mengusap, mencium untuk mengharap berkah. Ingat! Jangan rusak ibadah anda dengan perbuatan yang tidak ada tuntunannya.

Sebelum Sai disunahkan minum air Zam-Zam.  Berdoa :
Allahumma inni as’aluka ‘ilman nafi’an wa rizqan wasi’an wa syifaan min kulli dain wa saqamin
Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang berlimpah ruah dan penyembuhan dari segala penyakit dan kesakitan.”

3. Sa’i

Tempat Pelaksanaan : Shafa – Marwa

Kemudian keluarlah menuju safa dan naiklah ke atas sambil menghadap ka’bah bacalah tahmid serta takbir tiga kali sambil mengangkat kedua tangan.Bacalah doa dan ulangilah setiap doa tiga kali sesuai sunai Rasulullah

Kemudian turunlah dan lakukanlah sa’i umroh sebanyak tujuh kali putaran dengan berjalan cepat di antara tanda hijau dan berjalan biasa sebelum tanda tersebut.Kemudian naiklah ke atas Marwa lalu bacalah takbir dan tahmid tiga kali.

لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِى وَيُمِيْتُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَديْرٌ، لاَإِلَهَ إِ لاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ، وَنَضَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ

“Tiada Ilah selain Allah dan tiada sekutu baginya, baginya segenap kerajaan dan segala pujian, Dia yang menghidupkan dan yang mematikan dan Dia maha mampu atas segala sesuatu, tiada Ilah selain Allah semata dan tidak ada sekutu baginya, Dia memenuhi janji-Nya, Dia membela Hamba-Nya dan Ia kalahkan sendiri musuh-musuh-Nya”

4. Tahalul

Tempat Pelaksanaan : Marwa

Bila Jamaah telah selesai melakukan sa’i maka cukurlah dengan bersih atau gundul atau pendekkan rambut Anda.

Mencukur rambut sebagian atau seluruhnya bagi kaum laki-laki, adapun wanita cukup sebagian saja.

Ketika mencukur rambut mulailah mencukurnya pada bagian sebelah kanan kepala dan berdoa:

Allâhummaghfir lil muhalliqîna wa lil muqoshirîn
Ya Allah, ampunilah orang yang bercukur dan yang bergunting.”
Mengunting atau memotong rambut boleh dilakukan oleh siapa saja, anak kecil ke orang tua atau sebaliknya, istri kepada suaminya atau sebaliknya. Hendaknya wanita dipotong oleh muhrimnya. Anda menjadi halal kembali dan selesailah umrah anda.

Demikianlah Panduan Ibadah Umroh / Manasik Umroh.

Panduan Ibadah Umroh